Tingkatkan Keimanan dan Ke Islaman

GADINGAN (05/10/2016) – Takmir mushola Saka Tunggal Gadingan Wates semalam mengadakan pengajian dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 H pada Senin malam (03/10), dengan menghadirkan pembicara Drs.R.Wakhid Akhdinirwanto,M.Si dari Kedungdowo Wates.

Acara yang digelar di Mushola Saka Tunggal dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muh. Sobari dari Gadingan dan dihadiri puluhan jamaah.

Mengawali ceramahnya Wakhid, mengajak pada seluruh jama’ah bahwa dalam peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 H kita jadikan moment untuk meningkatkan ke Imanan dan ke Islaman kita.
 
Secara singkat dijelaskan bahwa
1.      Penamaan Bulan Ini
Kata Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Abu ‘Amr ibn Al ‘Alaa berkata, “Dinamakan bulan Muharram karena peperangan (jihad) diharamkan pada bulan tersebut, jika saja jihad yang disyariatkan lalu hukumnya menjadi terlarang pada bulan tersebut. Pada bulan ini Allah melarang umatnya untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang-Nya, seperti misalnya berperang.

2.     Beberapa Keutamaan Bulan Muharram
a.     Bulan Muharram Merupakan Salah Satu Diantara Bulan-Bulan Haram  Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” 

Pada ayat ini menerangkan kepada kita bahwa setelah penciptaan langit dan bumi Allah menciptakan bulan yang berjumlah 12 bulan yang mana bulan tersebut merupakan bulan tahun Hijriah. Dalam bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan yang paling istimewa diantara bulan yang lainnya, salah satunya adalah bulan Muharram.
Pada bulan Muharram Allah mengharamkan umat islam melakukan perbuatan yang dilarang, (membunuh, berperang).
Tetapi disana juga menjelaskan bahwa orang muslim harus memerangi orang kafir yang selalu mengajak kepada kehancuran.
Disinilah yang menjadi pokok pada bulan Muharram, bahwa diharamkan umat-Nya melakukankan berperang atau membunuh pada bulan-bulan istimewa tersebut, karena apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dengan adanya larang tersebut berarti Allah juga akan memberikan pahala bagi umat-Nya yang mengerjakan alaman seperti yang disunahkan.
b.     Bulan Muharram disifatkan sebagai Bulan Allah
Kedua belas bulan yang ada adalah makhluk ciptaan Allah, akan tetapi bulan Muharram meraih keistimewaan khusus karena hanya bulan inilah yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah). Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda :
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan sholat yang paling utama setelah fardhu adalah sholat malam”.
3.     Amalan Yang Dianjurkan di Bulan Muharram
Sebagaimana telah disebutkan di atas dari perkataan Qatadah rahimahulloh bahwa amalan sholeh dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram, dengan demikian secara umum segala jenis kebaikan dianjurkan untuk diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya di bulan Muharram. 
4.     Hadits-Hadits Disyariatkannya Puasa ‘Asyuro
Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut banyak, kami akan sebutkan diantaranya dengan pengklasifikasian sebagai berikut:

Kaum Yahudi juga berpuasa di hari Asyuro bahkan menjadikannya sebagai Ied (hari raya)
a.                              Bagi yang ingin berpuasa ‘Asyuro hendaknya berpuasa juga sehari sebelumnya
Ibnu Abbas radhiyallohu ‘anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) menyampaikan, “Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda:
“Jika tahun depan insya Allah (kita bertemu kembali dengan bulan Muharram), kita akan berpuasa juga pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“
    
Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma beliau berkata, “Berpuasalah pada tanggal sembilan dan sepuluh Muharram, berbedalah dengan orang Yahudi

b.                              Hukum Berpuasa Sehari Sesudah ‘Asyuro (tanggal 11 Muharram)
Imam Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad setelah merinci dan menjelaskan riwayat-riwayat seputar puasa ‘Asyuro, beliau menyimpulkan : Ada tiga tingkatan berpuasa ‘Asyuro: Urutan pertama; dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11). Urutan kedua;puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits . Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. Kesimpulan Ibnul Qayyim di atas didasari dengan sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam. bersabda :
“Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ 

Namun demikian puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11 Muharram) dikuatkan oleh para ulama dengan dua alasan:
1)  Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat, maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10).
2)     Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, pensyariatannya dinyatakan dalam hadis  yang shahih, dimana Rasulullah  shallallohu alaihi wasallam pada akhir hidup beliau sudah merencanakan untuk puasa pada tanggal 9, hanya saja beliau wafat sebelum melaksanakannya. Beliau juga telah memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.
Beberapa keistimewaan/keutamaan 10 Muharam :
1.     Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan dipertemukan dengan Siti Hawa.
2.     Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.
3.     Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.
4.     Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.
5.     Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.
6.     Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
7.     Penglihatan Nabi Ya’kub yang kabur dipulihkkan Allah.
8.     Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.
9.     Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.
10.  Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.
11.  Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.
12.  Nabi Sulaiman dikaruniakan Allah kerajaan yang besar.
13.  Nabi Isa diangkat ke langit.
14.  Nabi Muhammad saw. terbebas dari racun orang-orang Yahudi.
15.  Hari pertama Allah menciptakan alam.
16.  Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.
17.  Hari pertama Allah menurunkan hujan.
18.  Allah menjadikan 'Arsy.
19.  Allah menjadikan Luh Mahfuz.
20.  Allah menjadikan alam.
21.  Allah menjadikan Malaikat Jibril.

Diharapkan, kepada semua jamaah yang hadir pada pengajian ini, untuk tetap meningkatkan apa yang menjadi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan apabila itu dilaksanakan insyallah kita akan menjadi penghuni surge, kata Wakhid sambil menutup ceramahnya.

Sementara, H. Martono selaku sekretaris takmir mushola Saka Tunggal, mengumumkan bahwa untuk pengajian rutin yang diselenggarakan malam selasa minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya, ada perubahan jam pelaksanaannya, yang semula dilaksanakan jam 18.00 WIB (setelah sholat magrib) diundur menjadi jam 19.30 WIB (setelah sholat isya’). (br)


HUMAS G4
Labels:

Posting Komentar

[facebook][blogger][disqus]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh simonox. Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget